![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKY2nx3NeWzAoaK5JLktKkh3bFrRYlnHC5qKKQp3GN2269Kam82e3wDzIZV2KqgphuCAqzGzepCGNt5fWNEMAeXROvAZ0U7UDpSK8lUPwX6j14dycxDFeFQ7xAJm_BpQBvcsZ7lZtnxX0/s320/kulit.jpg)
Fungsi kulit
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna
dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi
fungsi proteksi ( perlindungan ), absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu
tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.
1. Kulit sebagai pelindung
Kulit memiliki lapisan kulit yang berfungsi
sebagai pelindung tubuh dari tiap bagian lapisan kulit terdalam sampai luar,
seperti :
- Sel Keratin berfungsi melindungi kulit
dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia. Keratin merupakan
struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di
permukaan kulit.
- Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi
air dari permukaan kulit dan dehidrasi, selain itu juga mencegah masuknya air
dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
- Sebum yang berminyak yang berasal dari
kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari kekeringan serta mengandung zat
bakterisid yang berfungsi untuk membunuh bakteri di permukaan kulit. Dengan
adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel
asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
- Pigmen melanin yang berfungsi untuk
melindungi kulit efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel
melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini
bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik
dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh
melanin, maka dapat timbul keganasan. Pigmen melanin merupakan lapisan kulit
yang berfungsi sebagai pemberi dan perubahan warna kulit. Untuk itu pakailah
Hand Body Lotion untuk mencegah kulit dari pancaran sinar matahari, karena
pigmen kulit mudah sekali berubah.
- Selain itu ada sel-sel yang berperan
sebagai sel imun yang protektif. Yang pertama adalah sel Langerhans, yang
merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudian ada sel fagosit yang
bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin dan sel Langerhans.
2. Fungsi absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa
menyerap material larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan
tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen,
karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi
respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton,
CCl4, dan merkuri. Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, seperti
kortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di
tempat peradangan.
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh
tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum.
Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau melalui muara saluran
kelenjar tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang
melalui muara kelenjar.
3. Fungsi ekskresi
Kulit juga berfungsi sebagai tempat
pembuangan suatu cairan yang keluar dari dalam tubuh beruoa keringat dengan
perantara 2 kelenjar keringat yang dimiliki, yakni kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat:
- Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang
melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum
menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi
menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke
permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida,
kolesterol, protein, dan elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan
bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.
- Kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun
sekitar 400 ml air dapat keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat
tiap hari. Bagi seorang yang bekerja dalam ruangan mengekskresikan 200 ml
keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif bekerja di luar ruangan akan menghasilkan
kelenjar keringat yang lebih terbuka sehingga keringat yang dikeluarkan lebih
banyak dari mereka yang bekerja di dalam ruangan. Selain mengeluarkan air dan
panas, keringat juga merupakan sarana untuk mengekskresikan garam,
karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak
dan urea.
Ada 2 macam kelenjar keringat yang di
produksi oleh tubuh, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat
merokrin.
- Kelenjar keringat apokrin terdapat di
daerah aksila, payudara dan pubis, serta aktif pada usia pubertas dan
menghasilkan keringat yang kental, banyak dan bau yang khas. Kelenjar keringat
apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem syaraf dan hormon sehingga
sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan
kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar keringat apokrin melepaskan
sekretnya ( keringat ) ke folikel rambut lalu ke permukaan luar.
- Kelenjar keringat merokrin (ekrin)
terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya mengandung air,
elektrolit, nutrien organik, dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0
– 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur
permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing
dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin,
sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik.
4. Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung syaraf
sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh
badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh
badan-badan Krause yang terletak di dermis, badan taktil Meissner terletak di
papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang
terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini
di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah
yang erotik.
5. Fungsi sebagai pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan
suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran keringat dan
menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat suhu tinggi, tubuh
akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah
(vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada
saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan
mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran
panas oleh tubuh.
6. Fungsi pembentukan vitamin D
Sintesis vitamin D dilakukan dengan
mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar
ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan
menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormon
yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal
ke dalam pembuluh darah.
Tubuh memang mampu menghasilkan vitamin D
dengan sendirinya tetapi masih belum mampu memenuhi kebutuhan tubuh secara
menyeluruh sehingga pemberian vitamin D secara buatan atau yang dapat diperoleh
dari sumber makanan, buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin D
masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi
karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-otot di bawah kulit.
No comments:
Post a Comment